Tuesday, September 29, 2009

5 KUNCI SUKSES BERWIRAUSAHA

Saatnya berwirausaha. Zaman telah mulai berubah. Persepsi tentang pekerjaan yang menjanjikan pun terus berubah. Dulunya mungkin pekerjaan kantor adalah pilihan utama masyarakat kita, namun dewasa ini semuanya telah berubah 180 derajat. Krisis ekonomi telah membuat banyak perusahaan terbelit hutang dan terpaksa untuk mem-PHK karyawannya. Pekerjaan kantor yang dulunya sangat menjanjikan kini telah dihantui momok PHK.
Oleh sebab itu sekarang telah banyak orang yang memandang berwirausaha sebagai alternatif terbaik untuk mensejahterakan hidup mereka. Usaha yang ingin dijalankan dapat bermacam-macam mulai dari menjual barang sampai menjual jasa.

Sunday, September 20, 2009

Persepsi Menang Dan Kalah


Hal yang sering salah dipahami adalah makna sesungguhnya dari kata Menang dan Kalah. Menang dan kalah hanyalah masalah sebutan. Ketika Anda berhasil Anda mendapatkan sebutan yang 'Menang'lalu ketika Anda gagal. Anda disebut yang 'kalah'.

Yang sebenarnya beharga adalah proses yang telah Anda lakukan dalam berkompetisi. Menang kalah adalah yang nomor dua, yang terpenting Anda telah mempersembahkan usaha maksimal Anda. Setelah Anda melewati fase ini, tak ada yang perlu disesali lagi. Jika Anda menang maka anggaplah itu sebuah bonus dari jerih payah

Wednesday, September 9, 2009

Anda tidak dapat menyenangkan semua orang

Suatu hari seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor kedelai ke pasar. Di tengah jalan, beberapa orang melihat mereka dan mencemooh. "Lihatlah orang bodoh itu, mengapa tak mereka naiki saja keledainya ?"

Laki-laki tersebut mendengar cemooh itu dan meminta anaknya untuk menaiki keledai sementara ia berjalan disampingnya. Seorang wanita tua melihat mereka dan berkata, "sudah terbalik dunia ini! sungguh anak durhaka! ia enak-enak saja duduk diatas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan."

Jadi kali ini, anak itu turun dari keledai dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian mereka

Saturday, September 5, 2009

Bersikap tenang

Andi hari ini begitu terprovokasi dan marah saat melihat berita di televisi bahwa negara tetangga Malaysia telah mengklaim bahwa tari pendet asal Bali merupakan budaya negerinya dan memasarkannya dalam promo iklan pariwisata negara jiran itu. Bukan main emosinya Andi hingga negara Malaysia pun dihujaninya dengan caci maki. "Apa-apaan ini, Dasar tidak tahu malu. Taunya cuma mengcopi budaya orang, sekalian saja kalian klaim Jakarta sebagai punya kalian". Darahnya menjadi panas akibat berita tersebut.

Haruskah kita ikut bersikap seperti itu ketika menghadapi persoalan serupa? Apakah Anda mendapat manfaat dengan ikut terprovokasi? Adakah manfaat bagi Indonesia dengan kemarahan Anda yang Anda wujudkan dengan cara seperti yang Andi lakukan. Hidup ini memang penuh dengan problem-problem yang beraneka ragam. Jika Anda ingin membuktikan maka cobalah Anda lihat berita