Untuk postingan kali ini, saya mau sharing nih, satu film yang baru siap saya nonton. Judulnya At Cafe 6, yang dirilis pada bulan juli tahun 2016 kemarin. Ceritanya sih genre romcom (romantic comedy). Yah biasa lah, namanya liburan panjang. Gak kemana-mana, suntuk abis. Yah, penghabisannya ya nonton film lah. Sebenarnya nih film udah saya download siap atau bisa dibilang film nya sudah nganggur di laptop. Karena berhubung ini film produksi Taiwan dan saya lihat casting pemainnya gak da satu pun yang dikenali, maklum karena sejak kiblat dunia hiburan banyak ke arah korea. Saya udah jarang sekali update content mandarin lagi. Gara-gara film yang sudah saya download ber-resolusi FHD 1080p dengan ukuran file mencapai 2.4GB. Yah udah deh tancap gas aja, saya pindahin file nya ke smartphone mi max saya. Maklum saja, saya orangnya gak suka berdiam duduk manis lihatin laptop. Rasanya lebih flexible kalau bisa nonton via smartphone aja. Akhirnya diputar juga nih film. Setelah dikebut nontonnya, beginilah kesimpulannya.
Sebelumnya nih Dia Poster Filmnya.
|
Sumber: https://s19.postimg.org/s2hsxvshv/At_Cafe_6_2016_br.jpg |
Film ini menampilkan awal adegan di sebuah cafe, dimana seorang pria berperawakkan 40an, yang merupakan pemilik dari kafe bercengkeramah dengan seorang gadis. Melihat gadis ini sedang mempunyai masalah dengan kehidupan asmaranya.
Pria ini pun mulai mengungkit pengalamannya, mengenai masa muda nya sewaktu sekolah sma dan mulai mengenal apa itu cinta.
|
Sumber: https://i2.wp.com/static.ettoday.net/images/1937/d1937692.jpg?w=1100 |
Setelah menampilkan adengan di cafe. Film nih akan memulai alur cerita ke belakang mengenai masa lalu si pemilik cafe. Arti dari cafe ini akan sangat bermakna di ending cerita. Film ini bercerita tentang dua sahabat baik yang bernama Guan Min-Lu dan Xiao Bo-Zhi. Nah si pemeran utama pria nya adalah Guan Min-Lu. Kedua orang ini sama-sama naksir dengan perempuan di kelas mereka. Si Min-Lu menyukai Li Xin-Rui sedangkan si Bo-Zhi menyukai Cai Xin-Yi. Min-Lu dan Bo-Zhi adalah tipe murid yang jauh dari kata teladan. Mereka merupakan murid yang sangat menikmati kehidupan sekolah dengan bermain. Karena tingkah jahil mereka di sekolah, mereka sudah biasa yang namanya dengan hukuman atau tindak disipliner dari guru-guru mereka. Film ini sungguh-sungguh menyajikan kisah bro-Romance antara Min-Lu dan Bo-Zhi.
|
Sumber: http://cdnnews.sinchew.com.my/sites/default/files/img/main_image/2016/Jul/21/160721aa11.jpg |
Ada sebuah adengan dimana Bo-Zhi dikeroyok oleh sekumpulan preman setempat. Min-Lu dengan setia-nya datang membantu Bo-Zhi. Film ini penuh dengan tingkah konyol kedua karakter ini, yang pastinya akan mengocok habis perut Anda. Min-Lu akhirnya menjalin hubungan asmara dengan Xin-Rui sebelum mereka mengakhiri masa sekolah nya. Setelah tamat sekolah, ternyata Min-Lu cuman diterima di universitas lokal di daerah nya tinggal yaitu Kaohsiung. Sedangkan Xin-Rui berhasil melanjutkan pendidikan ke universitas yang lebih ternama di Taipei, yang merupakan kota terbesar di Taiwan. Hubungan pasangan ini pun berlanjut menjadi LDR/Hubungan Jarak Jauh. Disinilah cinta mereka mulai diuji.
Film ini memiliki sebuah quotes keren untuk mereka yang menjalani hubungan LDR. Kutipan nya kira-kira berbunyi seperti ini
"Sebenarnya tidak masalah dengan jaraknya. Cinta tidak akan melemah karena jarak. Manusia yang melemahkannya."
Seperti kata orang, semakin butuh perjuangan maka semakin keluar karakter sebenarnya dari si manusia. Perlahan si cewek Xin-Rui mulai merasakan perbedaan pemikiran dengan si cowok Min-Lu. Harus diacungi jempol untuk usaha Min-Lu agar bisa tetap menjalin hubungan dengan Xin-Rui. Min-Lu berkerja serabutan dari membantu di pasar ikan sampai menjadi pegawai doorsmer mobil di Kaohsiung. Dia bekerja begitu giat dari pagi sampai tengah malam untuk mengumpulkan uang, yang kebanyakkan dari penghasilannya dihabiskan untuk membeli tiket kereta api dari Kaohsiung ke Taipei, hanya untuk sekedar berjumpa dengan Xin-Rui, pertemuaan mereka hanya berlangsung singkat karena dihari itu juga, Min-Lu harus naik kereta api tengah malam untuk kembali ke Kaohsiung, untuk bekerja esok harinya. Hal ini selalu dijalani oleh Min-Lu untuk berkencan dengan Xin-Rui di akhir pekan. Di Taipei Xin-Rui bekerja paruh waktu di sebuah cafe sebagai barista. Xin-Rui sangat menyukai pekerjaannya karena dia sangat suka menyeruput kopi.
|
Sumber: https://i0.wp.com/static.ettoday.net/images/1937/d1937690.jpg?w=1100 |
Seperti yang terjadi pada kebanyakkan hubungan jarak jauh, si cewek Xin-Rui pun mulai menilai bahwa si pria Min-Lu kurang memperhatikan masa depannya. Xin-Rui menganggap bahwa Min-Lu hanya memikirkan hubungan mereka yang sekarang, tanpa punya perencanaan kedepannya. Namun lagi-lagi, inilah ironi yang sering terjadi dalam hidup kita. Terkadang wanita dewasa lebih awal dari si pria. Si pria tidak ingin berubah dan hanya menjalani hari ini seperti hari biasanya. Si wanita telah mulai memikirkan kehidupan yang bagaikan mimpi. Terbentuklah jurang pemisah antara mereka berdua. Hubungan Min-Lu dan Xin-Rui pun diperparah setelah Xin-Rui berkenalan dengan senior di kampus nya. Dia diminta oleh seniornya untuk menjadi asisten bagi klub sulap kampus mereka. Hati si cewek pun mulai goyah dengan pilihan pasangan nya.
Hubungan mereka yang semakin dingin, membuat Min-Lu begitu sedih, karena dia telah mengorbankan begitu banyak usaha, tenaga dan pikiran untuk Xin-Rui. Bertepatan dengan hari ulang tahun Xin-Rui, Min-Lu pun bermaksud membelikan kejutan hadiah, seekor anak anjing kepada Xin-Rui. Dia berharap bahwa hubungannya dapat diperbaiki dengan hadiah ini. Akibat adanya taifun yang menerjang Taiwan. Tiket kereta api hari itu habis terjual, sehingga dia tidak punya solusi selain mengajak Bo-Zhi untuk menemaninya ke Taipei untuk bertemu dengan kekasih hatinya. Inilah bukti cinta memang bisa membuat orang gila. Mereka berdua naik kereta matik/skuter dari Kaohsiung ke Taipei. Sepanjang perjalanan mereka kehujanan dan harus berjimbaku dengan angin kencang dan dinginnya hujan badai. Sungguh kejam, setelah tiba di Taipei, ternyata Xin-Rui sedang bersama dengan seniornya. Sepertinya inilah akhir dari hubungan mereka.
Sekembalinya Min-Lu dan Bo-Zhi ke Kaohsiung, Min-Lu mendapat kabar bahwa ibu nya meninggal dunia. Karena kesibukkannya bekerja, kuliah dan pacaran dengan Xin-Rui. Dia jarang memperhatikan ibu nya yang merupakan orang tua tunggal bagi Min-Lu. Ayahnya telah meninggal sejak dia masih kecil, ibunya yang merupakan perawat membesarkannya dari kecil sampai dewasa. Min-Lu sangat terpukul dengan kematian ibu nya.
|
Sumber: https://morganawyong.files.wordpress.com/2016/08/13937784_642336485926548_3461144007794859166_o.jpg |
Yah, ending film ini benar-benar menyedihkan. Jika Anda ingin menonton filmnya sendiri, saya sarankan jangan membaca kelanjutan dari postingan ini. Lanjutkanlah membaca setelah Anda menonton sendiri. Sebab disini saya akan menjabarkan ending cerita di film ini yang saya rasa susah didapatkan ketika pertama kali saya menontonnya. endingnya sedikit absurb dan tidak to the point membuat kita harus memperhatikan dengan seksama adegan yang ditampilkan. Beberapa adegan kunci akan membawa kita pada kesimpulan yang ingin disampaikan sang sutradara film. Menurut saya ending sengaja dibuat sedikit absurb supaya berkesan indah dan mendalam.
Akhir cerita, Min-Lu bunuh diri di tepi pantai, setelah sebelumnya dia mengajak Xin-Rui untuk menonton kembang api, yang merupakan janji pertama mereka setelah berpacaran. Dia mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup move on dari kesedihannya ditinggal mati oleh ibunya dan hubungan nya yang tidak berhasil dengan Xin-Rui.
Min-Lu meninggalkan sebuah surat permintaan maaf kepada sahabat terbaiknya Bo-Zhi, karena tidak sanggup menemaninya melewati hari demi hari. Surat tersebut juga berisi permohonan Min-Lu agar Bo-Zhi dapat membantu dirinya menjaga Xin-Rui dan mengabulkan keingginan terdalam Xin-Rui untuk membuka sebuah Coffee shop yang sebenarnya sangat ingin Min-Lu wujudkan.
|
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEyo1YhvIfpBXBtRu8-HXjh6K8D3VG2u3X3S6oG5yWQkG8mBbpx3aFPiHRRtV4BkfE8-LBO9c0N5D5MQOGhxoEXV7gQHDhLZhR2wkwp005_FPGKQqb_SE5vXMUm_EcUosolrssd-0npso/s1600/2654675-a8251b49505b6c0a.jpg |
Itulah Alasan Si pria di awal cerita menjalankan bisnis cafenya. Cafe tersebut adalah permintaan terakhir dari Min-Lu kepada Bo-Zhi. Eng... Ing... Eng !!! Ternyata pria yang bercerita di awal film bukanlah Min-Lu melainkan sahabat baiknya yaitu Bo-Zhi.
Bukan Berlebihan saya katakan ending nya sedikit absurb, karena setelah saya nonton selesai, saya coba googling di internet, ternyata memang banyak kawan-kawan yang bertanya bagaimana ending dari film At Cafe 6, banyak yang heran sebenarnya lelaki yang di awal cerita itu siapa dan pergi kemana si Min-Lu di akhir cerita. Bagi yang penasaran dari mana saya bisa mengambil kesimpulan ending ceritanya. Akan saya paparkan. Pertama, dari adegan Min-Lu kembali ke tepi pantai setelah mengantarkan Xin-Rui pulang. Kedua, saat pria di awal cerita pulang ke rumah dan mengambil beberapa surat di kotak suratnya, tertulis di surat bahwasanya surat itu ditujukan kepada Cai Xin-Yi. Ternyata Bo-Zhi menikah dengan cinta pertamanya di saat sekolah yaitu Cai Xin-Yi. Kunci Ketiga, adalah pria yang merupakan Bo-Zhi yang telah paruh baya membaca sebuah surat yang merupakan surat wasiat Min-Lu kepada Bo-Zhi. Dan kunci terakhir adalah saat Bo-Zhi pergi ke tepi pantai dan memperaktekkan gaya konyol goyangan mereka di saat sekolah. Bo-Zhi pergi ke tepi pantai untuk mengenang Min-Lu disana.
|
Sumber: https://miteemje.files.wordpress.com/2017/06/maxresdefault.jpg |
Sekian Untuk sharing kali ini, Film yang benar-benar menyentuh dengan bro-romance nya. Sungguh hubungan persahabatan yang sangat mengharukan dan indah. Beginilah kehidupan, terkadang hidup tidak lah selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tapi percayalah bahwa perjalanan hidup ini adalah akan indah pada waktunya. Kita hanya perlu berusaha yang terbaik. Terima kasih banyak atas perhatian nya, semoga sharing kali ini bermanfaat bagi semua.
No comments:
Post a Comment