Stress, sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita, bukan ? Dalam masyarakat kita, stress diartikan sebagai kondisi yang tidak menyenangkan dan mengacau. Namun kali ini saya ingin menggambarkan stress dari sudut pandang yang lain. Itulah sebabnya saya memberi artikel ini dengan judul " Stress, Sebuah Pintu Menuju Kebahagiaan ".
Semua orang pernah merasakan stress, saya pernah mengalaminya. Anda dan orang-orang disekitar Anda juga pasti pernah ! Sebenarnya Apakah itu Stress ? Stress berarti tekanan atau beban. Beban seperti jika Anda mengangkat burble (angkat besi) di tempat fitness Anda. Contoh lainnya adalah jika Anda menghadapi sebuah ujian yang susah. Anda akan mengatakan " stress saya belajar untuk ujian ini ". Hal apa yang sedang menekan atau membebani Anda ?. Berhasil dalam ujian adalah sebuah beban yang sedang Anda pikul.
Lebih lanjutnya, Stress terbagi atas dua, yaitu "Eustress" dan "Distress". Saat Anda menghadapi stress dan Anda berhasil melewatinya maka Anda akan mendapatkan manfaat/kemajuan. Inilah yang disebut Eustress. Sebaliknya ketika
Anda mengalami stress, Anda merasa sangat tertekan dan tidak sanggup menghadapinya. Itulah Distress.
Saya juga stress ketika harus menulis artikel mengenai stress. Saya berusaha mencari sumber di buku-buku, saya bertanya untuk mendapatkan informasi tentang stress, kemudian berjuang untuk merangkum dan menyajikannya untuk para pembaca budiman. Meskipun demikian, sekarang saya telah mendapatkan kemajuan karena saya telah menjadi lebih paham apa itu stress. Kemudian saya pun menjadi lebih bijak dan positif memaknai tentang stress yang saya alami.
Hidup memang penuh dengan problem-problem yang beraneka ragam. Oleh sebab itu, stress bukan lagi hal asing bagi kita karena dalam kesehariaan kita. Problem-problem yang kita hadapi sering menjelma menjadi stress yang membuat kita sedih, menangis, tak bisa makan dan tidur dengan nyenya, karena pikiran kita terus dipenuhi oleh ketakutan akan masalah yang kita hadapi. Sebenarnya bila kita mencoba untuk berpikir apa adanya, melihat dari sudut pandang netral atau sewajarnya. Stress adalah sesuatu hal biasa dalam kehidupan ini. Stress lebih sering diciptakan oleh diri kita sendiri. Sewaktu mendapatkan target dari atasan kita, kita terus memikirkan hal-hal terburuk yang akan kita temui.
Alfred akan bermuka muram ketika mendegar guru memberikannya tugas untuk menyusun makalah mengenai pemanasan global, sebab dia telah memfonis bahwa tugas yang diberikan gurunya tidak akan dapat diselesaikan olehnya. Dia telah membayangkan hal terburuk yang akan ditemuinya sebelum benar-benar terjun melakukannya, seperti sulitnya mencari sumber, tidak cukup waktu menyusunnya, kemungkinan salah menyusunnya, atau kesulitan dalam aturan penyusunan makalah.
Kita seharusnya mampu untuk memberi porsi yang seimbang untuk pikiran kita. Jangan hanya memenuhi pikiran kita dengan pikiran negatif namun juga diseimbangkan dengan pikiran positif mengenai manfaat yang akan didapatkan melalui stress yang dihadapi, Ada sebuah pepatah bijak yang berbunyi bahwa mengkhawatirkan sesuatu yang belum pasti terjadi adalah tindakan bodoh. Jadi sewaktu menemui masalah, kita harus senantiasa optimis dan berpositif thinking. Untuk lebih jelas, silahkan baca artikel ini. Cobalah melihat dari sisi yang lain.
Jika kita ingin maju maka stress bukanlah hal yang harus kita takuti lagi. Justru stress adalah sebuah tanda bahwa Anda mendapatkan kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang. Denga membuat stress yang Anda hadapi menjadi Eustress. Stress tersebut akan mendatangkan manfaat berlimpah bagi hidup Anda. Dengan demikian, stress tersebut kini telah berubah menjadi sebuah pintu menuju kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment